Jumat, 27 Januari 2012

Kasus datif dalam bahasa Turki


İsmin Yönelme Durumu (Kasus Datif) dalam bahasa Turki

Kasus Datif menggambarkan tujuan dari suatu kata benda yang pergi ke suatu tempat. Misal: saya memberi bunga kepada ibu, saya pergi ke sekolah. Maka sekolah dan ibu harus diubah kedalam kasus datif.

1. Apabila kata bendanya berakhiran vokal, tambahkan radikal –ya atau –ye. (sesuaikan dengan hukum keharmonisan):

Contoh:
ada (pulau) à adaya
müze (museum) à müzeye
gazete (surat kabar) à gazeteye

2. Apabila berakhiran konsonan, maka tambahkan radikal a atau –e. (sesuaikan dengan hukum keharmonisan):

Contoh:
duvar (tembok) à duvara
arkadaş (teman) à arkadaşa
taraf (sisi) à tarafa
okul (sekolah) à okula
göl (danau) à göle
bal (madu) à bala

3. Kata benda yang berakhiran ç diubah menjadi c  dan ditambah radikal.

Contoh:
sonuç (hasil) à sonuca
haç (salib) à haca

4. Beberapa kata benda yang berakhiran –k diubah menjadi ğ dan ditambah radikal.

Contoh:
yatak (ranjang) à yatağa
ipek (sutra) à ipeğe

5. Namun ada juga beberapa kata benda berakhiran –k yang langsung ditambahkan radikalnya.

Contoh:
ok (panah) à oka

6. Kata benda berakhiran nk diubah menjadi ng dan ditambah radikal.

Contoh:
ahenk (harmoni) à ahenge
renk (warna) à renge

7. Kata benda berakhiran –p biasanya diubah menjadi –b kemudian baru ditambah radikal.

Contoh:
çorap (kaus kaki) à çoraba
kitap (buku) à kitaba
sahip (pemilik) à sahibe

8. Ada beberapa kata benda berakhiran –t langsung ditambahkan radikalnya.

Contoh:
ahtapot (cumi) à ahtapota
fiyat (harga) à fiyata

9. Sebagian lain kata benda akhiran –t diubah menjadi –d kemudian baru tambah radikalnya.

Contoh:
kağıt (kertas) à kağıda
kurt (serigala) à kurda

PENGECUALIAN
A. Beberapa kata benda berakhiran vokal yang diapit dua konsonan, akan terjadi inversi.

Contoh:
karın (perut) à karna
isim (nama) à isme
burun (hidung) à burna

B. Untuk kata benda yang merupakan sebuah nama orang, nama kota, atau kata-kata yang menggunakan huruf kapital pada awalannya, tidak diberlalukan aturan untuk huruf ç k p t seperti yang dijelaskan diatas. Caranya begini: tambahkan apostrof sebelum radikal lalu tambahkan –a atau –e sebagai radikal apabila berakhiran konsonan, dan tambahlan –ya atau –ye sebagai radikal apabila berakhiran vokal.

Contoh:
İstanbul (Istanbul) à İstanbul'a
Allah (Allah) à Allah'a
Meriç (Meric) à Meriç'e
Topkapı (Topkapi) à Topkapı'ya
Konya (Konya) à Konya'ya

C. Kata-kata serapan asing tidak terikat pada hukum keharmonisan.

Contoh:
kalp (hati) à kalbe
kabul (penerimaan) à kabule
kontrol (kontrol) à kontrole

Kasus Lokatif dalam bahasa Turki


İsmin Bulunma Durumu (Kasus Lokatif) dalam bahasa Turki.


Masjid Aya Sofya, Istanbul

Kasus Lokatif menggambarkan kata benda yang menunjukkan letak suatu kata benda. Misal kita mengatakan: saya berada di sekolah, maka sekolah dalam bahasa Turki harus diubah kedalam bentuk Lokatif.

1. Untuk kata benda berakhiran huruf vokal dan konsonan, tambahkan radikal –de atau –da (sesuaikan dengan hukum keharmonisan):

Contoh:
su (air) à suda
dağ (gunung) à dağda
göz (mata) à gözde
şarkı (lagu) à şarkıda
tepe (bukit) à tepede
cam (kata) à camda

2. Untuk kata benda yang berakhiran h, ç, f, s, t, k, p, ş, tambahkan radikal –ta atau –te (sesuaikan dengan hukum keharmonisan):

Contoh:
günah (dosa) à günahta
pirinç (nasi) à pirinçte
sınıf (kelas) à sınıfta
makas (gunting) à makasta
ot (rumput) à otta
balık (ikan) à balıkta
kitap (buku) à kitapta
savaş (perang) à savaşta

3. Kalau kata benda itu berupa sebuah nama orang atau nama kota dan sebagainya yang berawalan huruf vokal, maka ditambahkan apostrof sebelum radikalnya:

Contoh:
Selanik (Thessaloniki) à Selanik'te
Antalya (Antalya) à Antalya'da
Yunanistan (Yunani) à Yunanistan'da

4. PENGECUALIAN, Beberapa kata benda serapan asing tidak mengikuti hukum keharmonisan:

Contoh:
alkol (alkohol) à alkolde
kalp (hati) à kalbde
hayal (mimpi) à hayalde

Pendaftaran Gr's Course

 

Pengikut

Copyright © 2010 Gr's Course

Template By Exercise Equipment Reviews | Elegant Theme | business website templates by Blogger Templates