Bahasa
Jepang (日本語 Nihon-go) merupakan
bahasa nasional yang digunakan lebih dari 120 juta orang. Bahasa negeri matahari terbit ini merupakan salah satu
bahasa asing favorit yang dipelajari oleh orang Indonesia, hal ini dapat
dipahami karena Jepang merupakan bangsa dengan perekonomian terbesar ketiga
di dunia dan ikut menggerakkan perekonomian Nusantara. Tidak heran,
menguasai bahasa Jepang sangat memberikan keuntungan ekonomis, terutama bagi
para pelaku bisnis, industrialis, dan para pegawai di perusahaan Jepang.
Mengenal
bahasa Jepang
Sahabat
The Glotivist, bangsa Jepang merupakan bangsa yang sangat homogen dalam
segi bahasa. Artinya, nyaris semua orang berbahasa Jepang dalam kehidupan
sehari-harinya tanpa terkecuali. Ini berbeda sekali dengan orang-orang di
Indonesia yang di samping menggunakan bahasa Indonesia, juga menggunakan berbagai
bahasa daerah. Walaupun demikian, bahasa Jepang memiliki berbagai banyak sekali
dialek/aksen yang unik, mengingat Jepang adalah negeri yg dipenuhi banyak gunung
dan secara tradisional keadaan geografis semacam itu mengisolasi antarpenutur
bahasa, sehingga setiap tempat mengembangkan cara ucapnya masing-masing.
Bahasa
Jepang menggunakan tiga sistem aksara: Pertama kanji yang diambil dari
karakter Han Cina. Kedua hiragana yang secara tradisional digunakan oleh
kaum wanita, ini terlihat dari penulisannya yang luwes dan gemulai. Ketiga katakana,
yang secara tradisional digunakan oleh kaum pria, ini terlihat dari
penulisannya yang kaku. Ketiga-tiganya mesti dikuasai jika kita ingin
membaca dan menulis bahasa Jepang secara baik. Namun, di tingkat dasar ini
kita akan belajar hiragana dan katakana terlebih dahulu, kanji akan
diperkenalkan satu per satu dan tahap demi tahap seiring meningkatnya kemampuan
bahasa Jepang kita.
Berikut ditampilkan tabel Hiragana dan Katakana. Pelajarilah kedua bentuk huruf ini dengan tekun.
Tabel katakana dan hiragana di atas dapat diunduh di:
https://files.tofugu.com/articles/japanese/2017-07-13-katakana-chart/dr-moku.jpg
Ungkapan-ungkapan
dasar bahasa Jepang
Sahabat
the Glotivist, penting sekali bagi kita, saat memulai belajar suatu
bahasa, untuk mengenal bagaimana cara menyatakan hal-hal sederhana. Yuk
sama-sama kita pelajari kata-kata berikut!
Salam
Selamat pagi - おはようございます。 Ohayō1 gozaimasu.
Selamat
siang - こんにちは。 Konnichiwa
Selamat
malam - こんばんは。 Konbanwa.
Selamat
tidur - おやすみなさい。 Oyasuminasai.
Mengenai
nama
Saat
menanyakan nama, kita bisa menggunakan お名前は何ですか。 O-namae wa nan desu2 ka? tetapi ungkapan ini terlalu formal, dalam percakapan
sehari-hari sering digunakan お名前は。O namae wa?.
Jawabannya adalah 私の名前は ____ です。 Watashi no namae wa ____
desu. (Nama saya ____), atau singkatnya cukup sebut nama dan sertakan
kopula desu: ____ です。 ____ desu.
Mengenai
kabar
お元気ですか。 O-genki des ka Apa
kabar?
元気です。 Genki
desu. Kabar
baik
Salam
perpisahan
Digunakan さようなら Sayōnara bila konteks-nya
akan berpisah dalam waktu yang lama. Di bahasa Indonesia terjemahan dari
ungkapan ini adalah “selamat tinggal”.
Bila masih sering bertemu lagi, maka bentuk yang digunakan adalah それでは Sore dewa
yang diterjemahkan sebagai “sampai nanti”.
Ya-tidak
Gunakan はい hai untuk menyatakan “iya”. Cara mengucapkan
“hai” ini berbeda dengan menyapa “hai” dalam bahasa Indonesia. Pengucapan “hai”
Jepang lebih tegas dan dihentak, seperti mengatakan “haik”.
Gunakan いいえ iie untuk
menyatakan “tidak”. Bunyi “ii” diucapkan agak panjang dan lebih tegas.
Terima
kasih
Terima kasih - どうもありがとう。 Dōmo arigatō.
Sama-sama - どういたしまして。 Dō itashi mashite.
Kesopanan
Senang
bertemu denganmu. - はじめまして。Hajimemashite.
Mohon
bantuannya - お願いします。Onegai shimasu.
Maaf - 御免なさい。 Gomen-nasai.
Silakan
- どうぞ。 Dōzo.
Permisi - すみません。 Sumimasen3.
Catatan
1.
Bunyi ō berarti diucapkan lebih tegas dan agak panjang.
2.
Desu diucapkan “des”.
3.
Sumimasen diucapkan “sumimaseng”.
---
Tulisan-tulisan
the Glotivist dapat disebarluaskan dan disalin secara luas. Akan tetapi, demi
menghargai ilmu pengetahuan, setiap bentuk penyebarluasan tulisan the Glotivist
harap memberikan credit dan menyebut Blog The Glotivist.
Salam,
The
Glotivist 2017