Siapa yang tak kenal
dengan Google Translate (GT)? Penerjemah otomatis
berbasis dalam jaringan besutan Google.inc ini acapkali digunakan oleh para
mahasiswa/siswa untuk menerjemahkan berbagai artikel berbahasa asing (terutama
bahasa Inggris) untuk dimasukkan ke makalah mereka. Bahkan ada juga orang yang
menggunakan GT untuk sekadar menerjemahkan ungkapan cinta atau gombal ke dalam
bahasa asing agar terlihat keren. Apa kamu juga sering menggunakan
GT untuk tujuan ini? Hayo ngaku.. Hehe… Nah, di artikel
ini kita akan belajar bagaimana sih menggunakan GT secara bijak dan sebelum
kita melangkah lebih jauh, yuk kita kupas dulu bagaimana cara
kerja GT! Mari disimak video berikut:
GT tidak diprogram
berdasarkan aturan gramatika bahasa bersangkutan, melainkan diprogram
berdasarkan analisis statistik dari terjemahan yang dilakukan oleh jutaan user. Hal
ini diamini oleh Franz Och, ahli informatika yang berkecimpung dalam pengembangan
GT. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwasanya sistem penerjemahan GT bukanlah
dari satu bahasa ke bahasa lain secara langsung. (L1 → L2), melainkan
diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bahasa Inggris, lalu kemudian ke bahasa
target. (L1 → EN → L2). Dengan demikian,
kemungkinan bias gramatika dan idiom yang terjadi pada GT akan sangat
besar. Nah loh! Jadi gimana dong menggunakan GT
dengan bijak?
GT sangat berguna
untuk memahami pikiran pokok dari suatu paragraf/ide dalam bahasa lain.
Misalnya kamu menemukan suatu paragraf dalam bahasa Prancis, lalu diterjemahkan
di GT. “Oh ternyata paragraf ini bercerita tentang A dan B, lalu
ada C dan D.” sudah, sekedar itu saja. Sekali lagi ditekankan, pada poin ini,
GT sangat berguna. Di sisi lain GT juga cukup akurat dalam memberikan alih
aksara (alih aksara ya, bukan cara baca) dari bahasa-bahasa yang menggunakan
aksara yg berbeda. Seperti bahasa Rusia, Mandarin, Korea, dan Jepang.
Nah bagaimana dengan
sisi kelam dari GT itu sendiri? Here it is: GT
sangat tidak cocok untuk menerjemahkan suatu paragraf berbahasa Indonesia ke
bahasa lainnya. Misalnya kamu menuliskan beberapa kalimat gombalan berbahasa
Indonesia, lalu kamu terjemahkan ke bahasa Jerman. It’s big no! Jangan
lakukan itu, karena kalau kamu lakukan itu, berarti kamu berusaha untuk
memperkosa aturan-aturan dalam bahasa Jerman! Wahaha lebay ya,
pokoknya jangan karena berisiko salah dan ngaco. Malu ‘kan kalau
dibaca penutur asli atau orang yang ngerti. :))
Satu hal yang perlu
kamu ingat: Ada puluhan bahasa dalam GT, masing-masing bahasa memiliki
tingkat kepercayaan penerjemahan yang berbeda-beda. Bahasa yang
penerjemahannya cukup baik dalam GT adalah bahasa Spanyol, Jerman, Italia, dan
Prancis. Lain lagi dengan bahasa seperti Arab, Filipina, Jepang, Rusia, Indonesia,
dan Turki, penerjemahan pada bahasa-bahasa ini masih belum baik. Itu sebabnya
di penjelasan sebelumnya kita tak diperbolehkan menggunakan bahasa Indonesia
untuk melakukan penerjemahan ke bahasa lainnya. Terjemahan dari bahasa
Inggris aja masih sering ngaco, apalagi pake bahasa Indonesia! :p
Nah itulah guys selayang
pandang tentang GT. Sekarang udah tahu kan bagaimana cara menggunakan GT dengan
baik? Mulai sekarang, mari kita menggunakan GT secara bijak!
Happy GT-ing!
---
Tulisan-tulisan the Glotivist dapat disebarluaskan dan disalin secara luas. Akan tetapi, demi menghargai ilmu pengetahuan, setiap bentuk penyebarluasan tulisan the Glotivist harap memberikan credit dan menyebut Blog The Glotivist.
The Glotivist
2017
1 komentar:
If you're trying to lose pounds then you have to get on this totally brand new custom keto plan.
To design this keto diet service, certified nutritionists, fitness trainers, and professional chefs united to provide keto meal plans that are powerful, decent, cost-efficient, and enjoyable.
From their launch in January 2019, 1000's of individuals have already remodeled their figure and well-being with the benefits a great keto plan can offer.
Speaking of benefits; in this link, you'll discover eight scientifically-confirmed ones given by the keto plan.
Posting Komentar